Andi Akmal Minta Pemerintah Jadikan Bekatul sebagai Pangan Penyempurna

05-11-2022 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin. Foto: Arief/nvl

 

Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta agar pemerintah mengedukasi sekaligus mendorong rakyat Indonesia untuk menerapkan kembali pola makan bergizi demi menghadapi penyakit secara alami. Satu di antaranya dengan konsumsi bekatul sebagai pangan penyempurna.

 

“Kandungan zat yang sangat dibutuhkan manusia tapi hilang Ketika proses menjadi beras ini ada di rice bran (bekatul). Posisi rice bran berada di antara kulit luar dan beras (endosperm) yang biasa kita makan. Namun kini pola makan telah berubah karena beras yang dimakan rakyat Indonesia hampir tidak ada yang ditumbuk. Padahal, bekatul ini penting” tutur Akmal dalam keterangan tertulis kepada Parlementaria, Sabtu (5/11/2022).

 

Sebelumnya, ia mencontohkan, terjadi pergeseran selera makan penduduk Indonesia yang awalnya mengkonsumsi bekatul yang kini beralih ke beras putih. Tadinya, beras ditumbuk namun sekarang menjadi digiling. Sehingga, beras tampak indah karena berwarna putih bersih, padahal dampak yang terjadi hilangnya berbagai kandungan zat yang sangat dibutuhkan tubuh manusia seperti protein, vitamin B, mineral dan lebih dari 100 jenis bioaktif.

 

“Saya akan meminta kepada Kementerian Pertanian agar di masa yang akan datang, teknologi pasca panen pada beras mesti ada alternatif menggiling beras tanpa menghilangkan bekatulnya. Ini tantangan besar karena beras yang masih tertempel bekatul umumnya tidak tahan lama atau mudah menjadi bau apek.  Untuk saat ini, mesti ada sosialisasi yang masif,” Kata Politisi PKS itu.

 

Dengan berbagai potensi manfaat bekatul bagi kesehatan manusia, legislator dapil Sulawesi Selatan II itu ingin pemerintah membuat bekatul menjadi program resmi pemerintah. Baginya, masyarakat memiliki pemahaman sehingga terdorong mengkonsumsi bekatul.

 

“Dengan ketersediaan yang mudah di akses. Saya nilai perlu campur tangan pemerintah dalam sosialisasi bekatul untuk kesehatan manusia juga sekaligus ini bisa dapat meningkatkan pendapatan petani karena ada produk yang selama ini terbuang dapat bernilai ekonomi tinggi,” tandas Andi. (ts/rdn)

 

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...